InMind Institute: Catatan Menjelang Debat Ketiga Pilpres 2024

Ketiga Calon Presiden RI dalam Debat Pertama Pilpres 2024. (Sumber: CNBC Indonesia)

Komisi Pemilihan Umum RI (KPU RI) akan kembali menggelar debat ketiga pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (7/1/2024). Sesi debat kali ini akan kembali diperuntukkan kepada ketiga calon presiden yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Ketiganya akan memaparkan dan memperdebatkan gagasannya seputar tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik. 

Peneliti InMind Institute Farhan Abdul Majiid menyoroti tiga catatan penting yang perlu menjadi perhatian dalam tema ini. Ketiga catatan tersebut antara lain berkaitan dengan prospek Indonesia dalam menghadapi tantangan global, strategi keamanan, dan peran strategis diplomasi Indonesia. 

“Terkait diplomasi dan hubungan internasional, para capres perlu merumuskan bagaimana prospek Indonesia dalam menghadapi tantangan global ke depan. Tantangan ini setidaknya ada dua. Pertama, pergeseran peta kekuatan, yang ditandai dengan semakin signifikannya negara-negara non-Barat, seperti China, India, dan Timur Tengah. Dan kedua, bottleneck dalam rantai pasok global akibat pandemi, perang dagang AS-China, dan perang Rusia-Ukraina yang belum sepenuhnya pulih. Para capres harus bisa menawarkan solusi praktis terkait isu ini,” kata Farhan Abdul Majiid pada Sabtu (6/1/2024). 

Selanjutnya berkenaan dengan strategi keamanan, penting bagi para kandidat untuk merumuskan persepsi ancaman yang akan dihadapi Indonesia. “Bagaimana Indonesia menempatkan diri secara strategis dalam menghadapi tantangan itu. Dari sini, barulah perdebatan soal alutsista, kapabilitas angkatan bersenjata, dan lain-lain menjadi relevan. Tanpa perumusan kebutuhan yang diperlukan, maka pembelian alat tempur menjadi tidak ada panduannya, dan akhirnya cenderung asal-asalan,” jelas Farhan Abdul Majiid. 

Catatan lainnya mengenai peran strategis diplomasi Indonesia juga menjadi sorotan yang perlu diamati dari ketiga kandidat. “Posisi Kementerian Luar Negeri RI dalam diplomasi global. Para capres perlu merumuskan bagaimana peran strategis Kemenlu dalam diplomasi Indonesia ke negara sahabat, perluasan jangkauan diplomasi ke negara-negara non-tradisional (Afrika, Amerika Latin, Pasifik), peningkatan kapasitas diplomat, dan pelibatan kementerian dan lembaga negara lain dalam diplomasi global Indonesia. Kita berharap adanya inovasi-inovasi dari para capres terkait isu ini untuk meningkatkan kehadiran Indonesia dalam peta global,” lanjutnya. 

Sementara itu peneliti InMind Institute lainnya, Fadhlan Aldhifan, berpandangan bahwa panggung debat kali ini adalah ujian yang sangat krusial bagi ketiga calon presiden. Tema debat yang beririsan dengan jabatan Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan di satu sisi dapat menjadi mimbar terbuka yang mengkritik kebijakan dan programnya selama ini. Di saat yang bersamaan, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo beserta masing-masing koalisinya dikenal lantang dalam menyuarakan kritik terhadap salah satu kebijakan Presiden Joko Widodo yang berada di bawah Kementerian Pertahanan yakni food estate. 

“Prabowo yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan harus mampu menjelaskan dan menjawab kritik publik terhadap program yang berada di bawah kementeriannya seperti pembelian alutsista dan food estate. Untuk itu penting bagi Prabowo mengurangi gimik yang tidak perlu sehingga mengaburkan substansi perdebatan. Jika tidak, ini akan menjadi kesempatan berharga baik bagi Anies maupun Ganjar untuk menawarkan gagasan alternatif dan meyakinkan pemilih swing voters,” kata Fadhlan Aldhifan pada Sabtu (6/1/2024).

Views: 38