Arab Saudi Tak Segan Belajar Nasionalisme kepada NU

Direktur Eksekutif InMind Institute Yon Machmudi, Ph.D. mengungkapkan Kerajaan Arab Saudi dapat belajar dari bagaimana Nahdlatul Ulama (NU) membangun nasionalisme seiringan dengan Islam yang dimuat oleh Laduni.id pada 15 Januari 2020 dalam link https://santri.laduni.id/post/read/66944/arab-saudi-tak-segan-belajar-nasionalisme-kepada-nu

Arab Saudi tak segan-segan ‘belajar’ bagaimana membangun semangat nasionalisme itu seperti kekuatan Nahdlatul Ulama (NU) yang ada di Indonesia. Hal ini seperti ditegaskan oleh Ketua Program Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia (UI) Yon Machmudi, Ph.D. pada Rabu (15/11) tahun 2017 lalu.

Lebih dari itu perubahan besar-besaran Arab Saudi untuk memperkuat nasionalismenya mendapat sambutan positif dari negara Islam dunia, termasuk Indonesia.

“Karena NU telah berhasil mengembangkan konsep hubbul wathon minal iman (cinta negara bagian dari iman). Ini sumbangsih yang sangat luar biasa untuk negara. Semangat yang dikobarkan Mbah Wahab (KH Abdul Wahab Hasbullah) itu telah menjadi pondasi kokoh nasionalisme di negeri ini, dan konsep tersebut tidak dimiliki Arab Saudi,” jelas Yon Machmudi.

Selain itu Yon juga mengatakan bahwa perubahan besar-besaran di Arab Saudi kemungkinan juga mengarah ke sana. Ingin membuat konsep bagaimana umat Islam selalu mencintai negaranya. NU di Indonesia bisa menjadi contoh.

“Semakin kuat dan baik umat Islamnya maka semakin kuat rasa cintanya kepada bangsa dan negara walaupun negeri ini bukan negara Islam,” tambahnya, seperti dikutip Laduni.id dari berita di laman nukita.id yang terposting pada 15 November 2017 lalu.

Sementara itu menurut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, model nasionalisme yang ada di Indonesia memang tidak dimiliki negara-negara Timur Tengah. Indonesia bisa kokoh seperti ini lantaran umat Islamnya cinta kepada bangsa dan negara.

“Indonesia punya semangat nasionalisme religius yang tidak ada di Timur Tengah. Di Timur Tengah yang nasionalis itu bukan ulama, yang ulama tidak nasionalis. Kalau kita Indonesia, tidak. Ulama nasionalis, nasionalis ulama. Artinya (substansi) sila pertama sampai kelima (Pancasila) telah dibangun oleh KH Hasyim Asyari dengan lahirnya Nahdlatul Ulama,” ujar Kiai Said.

Sumber gambar: https://www.liputan6.com/global/read/3862398/wakil-dubes-arab-saudi-melawat-ke-pbnu-ini-yang-dibahas

Views: 170