Indonesia Perlu Bersimpati pada Lebanon

Penulis: Peneliti InMind Institute Ahmad Tombak Al Ayyubi, S.Sos., M.Si.

Direktur Eksekutif InMind Institute Yon Machmudi mengajak masyarakat untuk memberikan simpati kepada korban ledakan di Beirut secara khusus dan masyarakat Lebanon secara umum. Masyarakat Indonesia perlu melihat pemerintah dan rakyat Lebanon yang saat ini sedang menghadapi berbagai masalah, kini menghadapi ledakan yang menelan paling tidak 135 jiwa dan 5 ribu korban luka.

“Kita perlu prihatin dengan kondisi Beirut saat ini, terjadi ledakan luar biasa dengan ledakan yang cukup besar dengan kondisi Lebanon sendiri yang sedang banyak hadapi persoalan ekonomi maupun persoalan pandemi yang sedang berlangsung dan pada saat yang bersamaan ada beberapa kesan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah (Lebanon) yang berkuasa saat ini,” ungkap Direktur Eksekutif InMind Institute Yon Machmudi pada Kamis (6/8) saat diundang menjadi salah satu pembicara pada acara Kopi Sore oleh MNC Trijaya Network.

Hingga hari ini, dua hari setelah ledakan di Port of Beirut yang terjadi pada Selasa 4 Agustus 2020, belum jelas siapa aktor utama yang bertanggung jawab atas meledaknya 2.750 kiloton ammonium nitrat di objek vital Lebanon tersebut. Yon Machmudi megingatkan Lebanon adalah proksi atau titik rentan konflik yang dikelilingi banyak kekuatan besar.

“Banyak analisis menyangkut masalah Lebanon yang dari dulu berada pada pusaran konflik, proksi dari berbagai negara, baik itu Sunni, Syiah, maupun Barat. Ini saling terkaitan satu sama lain tapi kalau kita lihat faksi mana, siapa yang dirugikan paling besar dalam adanya ledakan itu kita bisa lihat seperti apa sebenarnya,” ungkap Yon Machmudi yang juga Kepala Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia (PSKTTI UI) ini.

Walaupun masih belum ada kejelasan, namun Israel yang terakhir berperang melawan Lebanon pada 2006 menjadi salah satu aktor yang dicurigai memicu ledakan yang sampai saat ini menjadi ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah dengan perkiraan kekuatan ledakan setara sepuluh persen ledakan bom nuklir Hiroshima.

“Kalau kemudian penyelidikan mengarah pada keterlibatan Israel, saya kira akan menjadi retaliasi, balas dendam yang dilakukan terhadap Israel apabila itu memang terjadi dan melibatkan tangan-tangan Israel,” ungkap Yon Machmudi.

Sumber gambar: https://www.aljazeera.com/indepth/inpictures/pictures-lebanon-capital-beirut-shaken-massive-explosion-200804162150133.html

Views: 65