Seperti Apakah Pemimpin Negara yang Ideal

Penulis: Alfen Redho Putra (Mahasiswa Magister Hubungan Internasional Universitas Airlangga)
Editor: Farhan Abdul Majiid (Peneliti InMind Institute)

Sepanjang sejarah peradaban manusia sejak zaman tradisional sampai pada zaman modern, sejak zaman kerajaan sampai dengan zaman negara-bangsa seperti saat ini, tentulah telah banyak lahir para pemimpin yang diberi kepercayaan untuk membawa kejayaan. Para pemimpin yang telah tercatat dalam Sejarah seperti kepemimpinan negara di abad modern misalnya, berasal dari kalangan yang berbeda-beda baik itu dari kalangan ilmuan, tentara, politikus, pengusaha bahkan pembesar agama yang dianggap layak oleh masyarakat negara itu sendiri.

Namun dalam perjalanannya, pemimpin dengan latar belakang bidang yang berbeda-beda tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri. Jika kita melihat sedikit ke sejarah kerajaan, pemimpin di era kerajaan banyak berasal dari kalangan serdadu ataupun tentara kerajaan itu sendiri. Hal ini karena faktor zaman itu yang belum tercipta sistem negara yang berdaulat sebagaimana di zaman modern, maka tidak heran jika latar belakang tentara dianggap cukup pantas sebagai upaya dalam mempertahankan eksistensi ataupun keberlangsungan dari suatu kerajaan.

Tetapi jika kita bandingkan ke zaman abad modern, dapat kita lihat bahwa para pemimpin negara tidak lagi dominan hanya dari kalangan tantara saja, namun banyak pemimpin negara yang dipercaya dari kalangan ilmuan maupun pebisnis. Hal tersebut karena sistem negara di dunia telah memiliki kedaulatan ataupun hak kuasa (bebas dari campur tangan luar), sehingga masing-masing negara tidak begitu khawatir akan adanya serangan maupun ancaman kekuasaan dari negara lain (terkecuali adanya faktor tertentu). Maka tidak heran ketika seorang pebisnis dipercaya memimpin negara seperti Donald Trump yang pernah dipercaya memimpin negara Amerika Serikat.

Lalu seperti apakah pemimpin negara yang ideal? Seperti apakah pemimpin negara yang dianggap paling pantas untuk memimpin negara di era modern saat ini? Apakah dari kalangan politikus? Ataukah dari Ilmuan? Atau dari pebisnis bahkan aparatur negara? Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis menggunakan pandangan seorang Ilmuan popular dari Yunani Kuno, Plato. Plato adalah seorang Filsuf yang terkenal akan pemikiran, gagasan, maupun karyanya dalam ilmu pengetahuan termasuk dalam bidang politik. Selain itu, pandangan Plato kerap dijadikan acuan bagi para ilmuan kontemporer dalam berbagai riset dan penelitiannya.

Bagi Plato sendiri bahwa negara yang ideal adalah negara yang memiliki konsep struktur bagaikan piramida yang terdiri dari bagian atas, tengah dan bawah. Menurut Plato, bagian paling atas adalah tempat yang pantas diisi oleh para filsuf dan ilmuan, bagian tengah adalah tempat yang diisi oleh para aparatur negara (tentara, polisi dll.), sedangkan bagian paling bawah adalah bagian yang ditempati oleh para pedagang, petani, dan rakyat biasa lainnya. Karena bagi plato sendiri bahwa negara harus dikuasai oleh ilmu pengetahuan agar dapat membawa kepada berbagai kebaikan dalam kehidupan. Oleh karena itu, tidak heran jika Plato menempatkan posisi para filsuf dan ilmuan di bagian paling atas sebagai yang mengendalikan pemerintahan (Filomeno and Duarte, 2023).

Selain itu, bagi Plato pemimpin negara yang ideal adalah pemimpin dari kalangan filsuf (Filomeno and Duarte, 2023). Filsuf dan ilmuan menempati tempat tertinggi di struktur negara karena negara harus dikuasai oleh ilmu pengetahuan agar membawa kepada kebaikan. Maka tidak heran jika Plato berpandangan bahwa pemimpin negara yang ideal atau yang di anggap mumpuni adalah seorang filsuf. Karena Plato mengaggap bahwa filsuf akan memimpin dengan memberikan hikmah yang baik dan membawa kebaikan dalam kehidupan bernegara.

Akan tetapi, jika kita lihat pandangan plato terhadap filsuf sebagai pemimpin yang ideal, ini sesuai dengan latar belakang Plato itu sendiri yang sebagai filsuf yang telah mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Oleh karenanya, untuk menyesuaikan pada kondisi kita pada masa pemilu ini, yaitu situasi yang sedang bimbang dalam memilih yang manakah di anggap cocok untuk memimpin, maka berdasarkan tinjauan Plato penulis menyimpulkan bahwa ilmuan termasuk pemimpin yang ideal menurut Plato. Maka secara langsung penulis memposisikan pikiran untuk memandang bahwa Ilmuan adalah pihak yang ideal dalam memimpin negara berdasarkan tinjauan plato.

Oleh karena itu, di masa pemilu ini, pandangan Plato dapat kita jadikan acuan maupun patokan untuk memilih pihak manakah yang pantas menjadi pemimpin negara kita ke depannya. Selain dapat memperhatikan pasangan calon manakah yang memiliki latar belakang sebagai seorang ilmuan yang sekiranya kita pandang untuk pantas dalam memimpin dan membawa negara kita ke depannya. Namun sebagai warga negara yang bijak, tentunya pandangan Plato tersebut bukanlah satu-satunya yang bisa kita jadikan patokan ataupun acuan dalam memilih pemimpin. Masing-masing latar belakang seorang tokoh pastinya memiliki keunggulan dan keistimewaan tersendiri bahkan ada kekurangan tersendiri. Begitu juga dengan masing-masing pasangan calon yang kita ketahui, mereka memiliki keunggulan tersendiri. Maka sebagai warga negara yang bijaksana, tentunya kita bisa memperhatikan sendiri bagaimana rekam jejak maupun kiprah masing-masing pasangan calon selama ini yang kita anggap pantas dan mumpuni untuk memimpin negara dan dapat mendorong kita untuk menentukan pilihan kita.

Views: 64